Slider

Powered by Blogger.

Advertisements

Yajuj Majuj, Makhluk Allah Yang Sangat Menyeramkan

Tuesday, January 17, 2017

Ya’juj dan Ma’juj merupakan salah satu tanda besar akan tibanya hari kiamat, yakni setelah terbunuhnya Dajjal oleh Nabi Isa AS. Namun Ya’juj dan Ma’juj itu sendiri telah ada jauh sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW. 

Sebagian ulama menyebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj merupakan jenis, bangsa atau ras manusia juga yang diturunkan dari salah cucu Nabi Nuh AS, Sanaf bin Yafits bin Nuh, hanya saja tidak diketahui pasti pada generasi yang ke berapa. Yang jelas, bangsa atau ras Ya’juj dan Ma’juj ini mempunyai agresivitas tinggi, yang sifatnya sangat merusak dan menganggu kehidupan manusia lainnya. Mereka suka menyerang dan merampok bangsa-bangsa di sekitarnya, dan bertindak sangat kejamnya, sehingga menjadi momok dan ancaman bagi masyarakat sekitarnya.

‘Rekaman’ paling sahih tentang keberadaan Ya’juj dan Ma’juj ini terdapat dalam QS Al Kahfi ayat 92 hingga 98, yang merupakan bagian dari kisah Dzul-Qarnain. Sedang munculnya menjelang kiamat, setelah terbebasnya Ya’juj dan Ma’juj ini dari dinding baja yang dibuat Dzul-Qarnain, disitir dalam QS Al Anbiya ayat 96. Beberapa hadits tentang tanda-tandakiamat, juga menjelaskan tentang keberadaan Ya’juj dan Ma’juj ini.

Dzul-Qarnain, atau dikenal dengan nama Iskandar Zulkarnain, dalam sejarah terkadang dihubungkan (disamakan) dengan nama Iskandar dari Macedonia atau The Great Alexander, bukanlah seorang Nabi atau Rasul, tetapi seseorang yang memiliki keutamaan dan prestasi luar biasa sehingga namanya diabadikan dalam Al Qur’an. Sebagian riwayat menyebutkan ia hidup pada masa Nabi Isa AS, tetapi ada juga yang menyebutkan sebelumnya, yakni sekitar tahun 300 sebelum Masehi. Ada juga pendapat yang menyebutkan ia hidup sekitar 1500 sebelum Hijriah, atau 900 sebelum Masehi, Wallahu A’lam. 

Allah memberikan kepada Dzul-Qarnain keimanan, kecerdasan, kekuatan dan kekuasaan, serta pasukan yang sangat kuat. Ia bisa menaklukkan dan menyatukan wilayah barat (Afrika) hingga wilayah di timur (India), menghapuskan segala macam kedzaliman dan menebarkan keimanan serta kedamaian di wilayah-wilayah tersebut. Kemudian Dzul-Qarnain melanjutkan misinya ke arah utara hingga tiba di suatu negeri yang bergunung-gunung. Ada yang menyebutkan itu di wilayah Turki, atau wilayah Azerbaijan atau Armenia sekarang ini. 

Dzul-Qarnain kesulitan melakukan komunikasi dengan penduduk di daerah itu karena mempunyai bahasa yang berbeda, tetapiakhirnya ia memahami kalau masyarakat di sana sering mengalami gangguan dan ancaman dari bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang berdiam di antara gunung-gunung yang menjulang tinggi. 

Mereka berkata: "Hai Dzul-Qarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"

Sejak awal melakukan ‘muhibah’ ke segala penjuru bumi, Dzul-Qarnain mempunyai misi untuk menyebarkan kebaikan dan keamanan semata-mata karena mengharap keridhoan Allah, tidak karena ambisi kekuasaan, kekayaan dan nama besar. Karena itu ia berkata, “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka!!”

Dzul-Qarnain mulai menggerakkan pasukannya untuk membuat proyek dinding atau bendungan yang akan menutup akses Ya’juj dan Ma’juj keluar dari wilayahnya, dengan bantuan penduduk setempat. Ia meminta mereka untuk mengumpukan potongan-potongan besi dan tembaga sebagai bahan pembuatannya. Sebagian ulama menyebutkan, dinding atau bendungan itu terdiri atas dua lapisan besi setinggi dua gunung yang mengapitnya, di tengah-tengahnya dituangkan tembaga yang telah dicairkan dengan panas sangat tinggi. 

Entah teknologi atau arsitektur apa yang digunakan Dzul-Qarnain dalam merealisasikan bendungan baja tersebut, sehingga begitu kokohnya hingga dekat datangnya hari kiamat kelak. Tetapi yang jelas, hal itu tidak terlepas dari bimbingan ilham (wahyu) Allah kepadanya. Sikap tawadhu Dzul-Qarnain tampak sekali ketika dinding atau bendungan itu telah selesai dikerjakan. Ia berkata, “

Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh, dan janji Tuhanku itu adalah benar!!"

Sebagian riwayat menyebutkan, tempat tinggal Ya’juj dan Ma’juj itu adalah jurang yang begitu dalam, terkurung oleh dua gunung yang mendindinginya begitu tinggi, hampir tidak bisa didaki karena begitu licinnya. Di balik gunung-gunung itu hanya batu-batuan yang sangat curam dan terjal, serta lautan luas yang begitu ganas gelombangnya. Setelah jalan keluarnya tertutup dengan dinding yang dibuat oleh Dzul-Qarnain itu, praktis Ya’juj dan Ma’juj terisolasi dari dunia luar, bahkan sinar matahari tidak bisa menembus tempat tinggalnya. Namun demikian, dengan kehendak Allah, mereka tetap bertahan hidup hingga menjelang kiamat kelak, bahkan berkembang biak dengan sangat cepatnya sehingga jumlahnya jauh lebih banyak daripada manusia. 

Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Nabi SAW menjelaskan kalau setiap harinya Ya’juj dan Ma’juj itu melakukan penggalian untuk menembus gunung atau dinding baja tersebut. Setelah seharian penuh melakukan penggalian begitu dalam dan jauhnya, bahkan hampir saja mereka bisa melihat sinar matahari, salah satu pemimpinnya akan berkata, “Berhenti, kembalilah kamu sekalian, kita lanjutkan besok pagi untuk menggalinya!!”

Malam harinya Allah mengembalikan lagi dinding gunung atau bendungan itu seperti semula, sehingga pagi harinya mereka harus menggali lagi dari awal. Ketika mereka telah hampir menembus dan nyaris melihat sinar matahari, lagi-lagi pemimpinnya menghentikan untuk melanjutkan penggalian keesokan harinya. Pada malam harinya Allah mengembalikan galian mereka seperti semula. Begitulah berulang-ulang hingga hari kiamat menjelang, dan memang seperti itulah yang dikehendaki Allah, Ya’juj dan Ma’juj akan muncul ketika kiamat benar-benar telah sangat dekat. 

Para peneliti Islam berkeuayikan bahwa tempat Yajuj majuj muncul nanti adalah berasal dari gunung ini

Sebagian ulama berpendapat, ketika kemunculannya menjelang hari kiamat kelak, Ya’juj dan Ma’juj mempunyai bentuk yang sangat berbeda dengan umumnya manusia sekarang, walau sebenarnya berasal dari ras manusia juga. Mereka terdiri dari tiga bentuk dengan ukuran yang berbeda. Pertama mirip dengan lebah atau pohon besar (al arzi) dengan ukuran yang sangat besar, yakni 120 hasta atau sekitar 60 meter. Kedua ukurannya lebih kecil dan berbentuk persegi panjang dengan daun telinga yang sangat lebar. Ketika tidur, satu telinga dipakai untuk alas dan telinga satunya untuk selimut. Ketiga sangat kecil, tak lebih dari sejengkal saja. Tetapi mereka itu semuanya bercakar, atau kukunya sangat panjang, dan suaranya seperti auman singa atau gonggongan anjing.
Tentu sulit dijelaskan secara ilmiah bagaimana bisa seperti itu, tetapi kalau mengutip Teori Evolusi Darwin, terlepas bahwa kita tidak boleh mempercayai pendapatnya bahwa manusia berasal dari jenis primata atau kera, bisa saja Ya’juj dan Ma’juj mengalami evolusi dan menjalani proses adaptasi sehingga menjadi tiga bentuk dan ukuran yang berbeda seperti itu. Untuk diketahui, Nabi Adam AS diciptakan Allah setinggi 60 hasta atau sekitar 30 meter, tentunya Nabi Nuh AS tidak jauh berbeda dengan beliau. Tetapi apapun bentuk dan ukurannya, benar atau tidak seperti itu hanyalah Allah saja yang lebih mengetahui, mereka memang ‘disiapkan’ oleh Allah untuk menjadi tanda besar datangnya kiamat. Dan mereka semua itu hanya akan menjadi penghuni neraka jahanam karena tidak ada satupun yang beriman.

Dalam sebuah hadist cukup panjang tentang tanda-tanda kiamat, dari sahabat Nawwas bin Sim’an, Nabi SAW menceritakan bahwa setelah membunuh Dajjal dan menyelamatkan kaum muslimin dari fitnahnya, Allah berfirman kepada Nabi Isa AS, “Sesungguhnya Aku akan mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak akan terkalahkan oleh siapapun juga (maksudnya adalah Ya’juj dan Ma’juj), karena itu selamatkanlah mereka (yakni kaum muslimin yang saleh-saleh) ke bukit Thursina…!!”

Maka Nabi Isa membawa kaum muslimin menuju bukit Thursina, dan tak lama setelah itu, atas kehendak Allah, dinding baja yang dibuat Dzul-Qarnain berhasil ditembus oleh Ya’juj dan Ma’juj, yang dengan cepatnya bergerak ‘membanjiri’ bumi di sekitarnya, seperti digambarkan dalam QS Al Anbiya ayat 96, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi...”

Sungai Thiberias, Israel, yang pernah dikatakan oleh Rasulullah SAW
Bahwa mengering sungai ini menandakan akan munculnya Dajjal
dan Yajuj Majuj
Walau dalam bentuk yang tidak lazim seperti manusia, tetapi Ya’juj dan Ma’juj itu juga bersenjata semacam panah. Mereka merusak, menyerang dan menghancurkan apapun yang mereka temui. Manusia dan binatang-binatang yang telah terbunuh, kecil ataupun besar, langsung dimakannya mentah-mentah. Bahkan jika ada sesamanya dari Ya’juj dan Ma’juj yang mati, mereka memakannya juga, dan tidak ada dari mereka yang mati kecuali telah menurunkan (berkembang biak) paling tidak seribu orang. Ketika melalui danau Thabariyah yang begitu luas dan penuh airnya, mereka meminumnya hingga habis dalam sekejab, bahkan bagian belakang dari pasukan Ya’juj dan Ma’juj ini mendapatinya dalam keadaan kering, dan berkata, “Tentunya di sini ada air sebelumnya!!”

Hampir seluruh penjuru bumi telah diserang dan dipenuhi oleh Ya’juj dan Ma’juj, kecuali empat tempat, Makkah, Madinah, Baitul Maqdis dan bukit Thursina. Sama seperti ketika Dajjal menjelajah bumi, empat tempat itu dijaga ketat oleh para malaikat sehingga mereka tidak mampu memasukinya. Di tempat lainnya, hampir tidak ada manusia yang bertahan hidup, atau kalaupun ada, mereka merasakan kesengsaraan yang luar biasa. Tidak ada sungai, danau atau sumber air lainnya kecuali telah mengering dihabiskan airnya. Begitu juga hampir tidak ada pepohonan dan tanam-tanaman, atau sumber makanan lainnya kecuali telah dirusak, dihancurkan atau dihabiskan oleh mereka ini. Bahkan orang-orang yang bertahan hidup di empat tempat tersebut, termasuk Nabi Isa AS dan para pengikutnya juga mengalami penderitaan yang tidak terperikan karena terbatasnya makanan. Satu kepala sapi saat itu bisa lebih berharga dari pada seratus dinar (satu dinar adalah uang emas berkadar 22 karat dengan berat hampir 4 gram). 

Dalam puncak penderitaan itu, Nabi Isa berdoa kepada Allah agar Ya’juj dan Ma’juj dilenyapkan, dan Allah mengabulkannya. Tiba-tiba mereka dihinggapi penyakit, semacam ulat yang menggerogoti leher dan mereka jatuh bergelimpangan di tempatnya masing-masing. Riwayat lainnya menyebutkan, mereka dihantam oleh angin puyuh yang pernah menghancurkan kaum ‘Ad, dan hanya dalam waktu satu jam tidak satupun dari mereka yang masih hidup.

Nabi Isa dan kaum muslimin lainnya langsung sujud syukur. Tetapi permasalahan belum selesai sampai di situ. Begitu turun dari bukit Thursina, mereka sangat terganggu dengan adanya bangkai Ya’juj dan Ma’juj yang tidak mungkin mereka kuburkan secara normal karena begitu banyaknya. Lagi-lagi Nabi Isa berdoa, dan Allah mengirimkan ribuan burung sebesar unta, yang berwarna hitam dan berparuh besar. Dengan paruhnya, mereka membawa bangkai-bangkai itu ke tempat yang tidak dihuni manusia. Dalam riwayat lainnya, bangkai-bangkai itu dibuang ke laut untuk makanan ikan-ikan dan penghuni laut lainnya. 

Walau bangkainya telah lenyap, tetapi kotoran Ya’juj dan Ma’juj itu masih berserakan di seantero bumi, begitu juga dengan baunya yang menusuk hidung. Maka Nabi Isa kembali berdoa kepada Allah, dan Allah menurunkan hujan yang begitu derasnya, membersihkan dan menyucikan bumi seperti sediakala. Tetapi baunya tidak bisa lenyap begitu saja, diperlukan waktu tujuh tahun sampai bau Ya’juj dan Ma’juj itu benar-benar hilang, terkadang dibantu dengan menyalakan api untuk mengurangi baunya.

Tentang Ya’juj dan Ma’juj ini, ada juga sekelompok ulama yang menganggap bahwa nama itu hanyalah istilah untuk suatu bangsa yang suka menyerang, mengganggu atau membantai bangsa lainnya. Seperti misalnya pasukan Monggolia yang dipimpin oleh Hulagu, yang pernah menghancurkan hampir separuh Asia, termasuk imperium Islam saat itu, berikut simbol-simbol dan buku-buku ilmu pengetahuan. Tetapi mayoritas ulama menolak pendapat ini, karena jelas-jelas Al Qur’an dan beberapa hadits sahih menjelaskan keberadaannya. Wallahu A’lam.

Hari ini Umat Islam Semakin Bertambah di Seluruh Dunia

Friday, January 13, 2017

Dalam tulisan-tulisan atau ceramah-ceramah, selalu disebut bahwa Kristen adalah agama terbesar di dunia. Hari ini, sebutan itu tidak berlaku lagi. Karena perkembangan agama dunia sudah menunjukan hal yang lain. Mari kita cermati fakta-fakta berikut ini.

Jumlah penduduk dunia (2013) adalah 7.021.836.029. Sebaran menurut agama adalah: Islam 22.43%, Kristen Katolik 16.83%, Kristen Protestan 6.08%, Orthodok 4.03%, Anglikan 1.26%, Hindu 13.78%, Buddhist 7.13%, Sikh 0.36%, Jewish 0.21%, Baha’i 0.11%, Lainnya 11.17%, Non Agama 9.42%, dan Atheists 2.04% (www.30 days.net). 

Berhatilah, Kehadiran Dajjal Tidak Akan Lama Lagi

Wednesday, January 11, 2017

Semakin majunya zaman, maka kita semakin berada dibalik semakin rusak dan hancurnya bumi, hal ini diakibatkan berbagai macam terbangunnya segala kebutuhan manusia dalam segala hal. Baik kebutuhan yang mengarah kepada bentuk ekonomi ataupun hal yang bersifat politik. Bisa dikatakan, segala hal yang manusia kerjakan, lakukan, segala tindak-tanduk mereka semuanya memberikan efek kepada fungsi yang dimiliki alam. Itulah mengapa terkadang kita sering mendengar disuatu wilayah, hutan menjadi sasaran kepentingan manusia, oleh karenanya hutan menjadi lahan api. Demikian halnya yang lain, seperti gunung, air, laut, udara, angin, tumbuh-tumbuhan, hewan dan segala apapun yang ada didalam bumi menjadi sasaran tujuan kepentingan manusia untuk kebutuhan mereka. Lalu apa yang terjadi jika hal tersebut terus terjadi, maka sudah barang pasti jawabannya adalah kehancuran. ketika kehancuran itu tiba maka kita semua akan mati dan tenggelam dalam penyiksaan akibat dari kerusakan alam. Dalam islam, hal ini disebut dengan Hari Kiamat. 
Namun taukah anda, bahwa Allah dan Nabi-Nya telah memberi tahu berita ini sejak 1400 tahun yang lalu ? selain itu Allah juga membrikan suatu tanda mengerikan yang apabila masa yang kita maksud diatas telah tiba maka akan ada datangnya sang penghancur bumi, dialah DAJJAL. dialah yang akan menghancurkan bumi dengan sehancur-hancurnya, manusia berada dibawahnya, semua makhluk takut kepadanya, bahkan seluruh isi alam ada dibalik tangan penghancurnya. Ketika ia datang nanti maka manusia terbagi menajdi dua kelompok, pertama kelompok orang yang beriman, yaitu kelompok yang tidak akan mengikuti perintah Dajjal. Kedua adalah kelompok yang taat dan patuh kepada-Nya. Bagi orang yang mengikut dirinya maka ia akan berikan nikmat air, daging, dan sandan pangan yang melimpah. Dan bagi kaum beriman, maka ia akan menyiksa mereka, tidak diberi makan, dibunuh, dipancung, diarak, dan disiksa dengan sejadi-jadinya. Naudzubillah. 
Lalu bagaimanakah tanda munculnya dajjal didalam literatur Islam ?
Piramida Pengikut Dajjal
Salah satu tanda datangnya Dajjal adalah akan terjadinya 3 tahun berturut-turut bumi dalam keadan kering, sepertimana yang telah dijelaskan dalam kitab KASFUL GHAIBIYAH, bahwa saat itu dimulai pada tahun pertama bumi akan mulai mengering dari air sebanyak 40 % kemudian tahun kedua sebanyak 80 % dan tahun ketiga bumi akan kering selama setahun. Seterusnya bumi akan mengalami masa paceklik berat saat itulah kadar air di bumi tidak telah kosong, makanan mulai habis, tumbuh-tumbuhan tidak tumbuh lagi dan penyakit mulai menyebar keseluruh dunia.
Saat keadaan ini terjadi, maka Dajjal akan tiba, ia akan menguasai Dunia, ia akan menguasai air, makanan, daging, dan bahan pokok manusia. Sepertimana yang dijelaskan didalam kitab BUJAIRIMI 'ALAL KHATIB, pada bab wudhu, disana tertulis bahwa saat Dajjal datang maka ia akan menguasai dua gunung, satu gunung yang berisi daging dan satu gunung lagi berisi roti. Makna ini secara global dapat diartikan bahwa Dajjal akan menguasi ekenomi dunia saat itu.
Tapi tahukah anda...?? bahwa baru-baru ini ada khabar berita yang datang dari tim BMKG, bahwasanya mereka mengatakan, antara tahun 2019 hingga 2022 bumi secara perlahan akan menuju kemasa musim yang sangat kering. artinya kadar curah air hujan akan berkurang secara drastis.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, inilah sunnatullah bahwa sesungguhnya kita sekarang telah berada pada hari dimana hari itu terdapat fitnah dajjal yang paing besar dan mengerikan.
Lalu apa yang harus kita lakukan ? 
bersiaplah mulai dari sekarang meminta kepada Allah untuk selalu dilindungi dari Dajjal dan fitnah-fitnah yang berasal darinya. 

Ternyata Pohon Tempat Nabi Berteduh Masih Hidup

Monday, January 2, 2017

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang hidup ribuan tahun yang lalu. Beliau diutus untuk seluruh alam, bukan hanya untuk manusia dan jin, bahkan untuk seluruh hewan dan tumbuh-tumbuhan. Tidak hanya umatnya saja yang selalu lantunkan shalawat kepada Nabi Muhammd, namun binatang dan hewan juga demikian. Segala sesuatu yang dekat bersama Rasulullah pasti memberi iktibar untuk yang lainnya, baik itu tanah bumi ini atau yang lainnya. Namun ada salah satu jejak peninggalan Beliau yang masih ada hingga kini. Yaitu sebuah pohon, yang disebut dengan pohon sahabi, Pohon berumur ribuan tahun dan dijuluki "The Only Living Sahabi" yang berarti "Sahabat Nabi yang Masih Hidup"

Inilah Lima Hewan Peliharaan Nabi Muhammad SAW

Thursday, December 29, 2016

- Inilah Lima Hewan Peliharaan Nabi Muhammad SAW - Dalam beberapa kisah dan hadits tersebutlah kisah-kisah yang menunjukkan Nabi Muhammad SAW seorang pencinta dan penyayang binatang, Ketika memasuki Kota Makkah setelah menaklukkan tentara Quraisy, salah satu perintah Rasul adalah tidak membunuh satwa apa pun yang ada di kota suci itu.

Beberapa riwayat hadits menunjukkan bahwa Rasulullah juga memberikan nama pada beberapa hewan yang beliau miliki, diantaranya adalah sebagai berikut;

كَانَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاقَةٌ تُسَمَّى العَضْبَاءَ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki unta yang dinamakan dengan Al ‘Adhbaa‘” (Shahih Bukhari, no.2872)

Ada Awan Sedang Rukuk Sebelum Gerhana Matahari Muncul (Indonesia)

Thursday, March 10, 2016

Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) masih menyisakan cerita bagi warga Kota Palembang, Kamis (10/3/2016). Setelah heboh seseorang memotret awan berlafaz Allah SWT saat detik-detik GMT, kini ada pula seorang pengguna instagram yang memposting foto awan yang berbentuk orang sedang melakukan gerakan salat, rukuk.

Awan yang berada di bawah GMT itu dipotret oleh Budi Surianto dengan akun instagram budisurianto.

Dalam foto itu terlihat gumpalan awalan yang berkumpul di satu titik. Diamati lebih jelas memang tampak seperti orang yang sedang rukuk.

"Hari-hari bersama Abuya Muda Waly" oleh Abu Syihabuddin Syah

Sunday, November 15, 2015


۞Wadzifah Abuya Syekh H. Muda Waly al-Khalidi۞
Muqaddimah dari Abuya Syihabudin Syah Keumala (Murid Abuya Muda Waly)

Lahirnya wazhifah Abuya yang amat mulia ini ke dalam sebuah bentuk tulisan berasal dari permintaan adinda Prof. DR. H. Teungku Muhibbuddin Waly (anak kandung Abuya sendiri). Alhamdulillah saya terima permintaannya dengan menulis wazhifah-wazhifah yang dimaksud, sepanjang yang saya ketahui dan saya melihat selama saya mendampingi Abuya di Darussalam Labuhan Haji.
Saya menyadari bahwa wazhifah Abuya yang saya uraikan ini hanyalah sebahagiannya saja, sedangkan wazhifah lathifah yang lengkap dan sempurna yang ada pada diri pribadi Abuya yang mulia tidak mungkin dapat diliputi keseluruhannya oleh sebuah pena yang pendek lagi kecil dan tintanya yang sedikit sserta waktunya yang terbatas pula. Semoga dengan adanya tulisan tentang wazhifah Abuya ini dapat kiranya dimanfaatkan oleh murid-murid Abuya pada umumnya dan oleh anak cucu Abuya pada khususnya, apalagi anak cucu yang tidak pernah bermuwajjahah (bertatap muka) dengan Abuya.
Jika uraian ini sejalan dengan apa yang dimaksud, maka saya mengucapkan alhamdulillah dan jika tidak, saya ucapkan Astaghfirullah.
Akhirnya saya menghimbau, marilah kita semua mengikuti jejak langkah Abuya sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri kita masing-masing. Insya Allah.

2 Cara Sederhana Mendeteksi Hati yang Telah Rusak, "Berhati-hatilah"

Friday, November 13, 2015


Setiap manusia tentunya pastilah punya hati, hati disini bukanlah bermakna hati secara lahiriya namun yang dimaksud adalah hati bathiniyah. Manusia pasti punya hati demikian juga terhadap makhluk Allah lainnya. Seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, mereka juga memiliki anugrah hati yang diberikan oleh sang Pencipta, namun Allah memberikan hati kepada manusia dengan dua anugrah hati yang tentunya berbeda dari makhluk selain mereka, yaitu hati lahir dan hati bathin. Jika hati lahir punya bentuk dan dapat dilihat maka hati bathin hanya bisa dirasakan tanpa berbentuk, inilah yang kami maksud didalam penjelasan disini. Didalam al-Quran, sangat banyak sekali Allah menyinggung hati manusia, adakalanya manusia memiliki hati yang damai dan sehat alias tidak sakit dan adakalanya juga hati manusia itu sakit, seperti firman Allah dibawah ini : 

Dalam Hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (Al-Baqarah : 10)

Kita (yaitu manusia) tentunya tau bahwa hati terkadang sakit karena suatu keadaan dan terkadang sehat disuatu keadaan lainnya. Seperti Firman diatas, ayat ini ditujukan bagi mereka yang hatinya tidak mau dipakai untuk mengarah kepada Allah SWT, sehingga wajarlah jika terkadang hari ini kita selalu merasakan kegundahan yang berat, resah, stres, dan tidak nyaman dalam hidup disebabkan karena hati kita sedang sakit dan perlu obat untuk menyembuhkan penyakit hati tersebut, adakalanya penyembuhan hati tersebut diobati dengan berszikir, mengingat Allah, duduk dalam majlis ilmu atau lain sebagainya. Yang sudah barang tentu keadaan ini dapat mengobati hati manusia. 

Namun ada hal yang perlu di ingat, ketika hati kita sedang sakit, disebabkan karena telah jauh dari Allah SWT maka hati itu akan rusak dan akan sakit didalam bathiniyah kita. Jikalau hati telah sakit maka kehidupan kita terasa sempit, gundah dan lebih bahayanya lagi adalah iman kita terkikis kepada ajaran agama ini. alhasil ketika kita meninggalkan dunia ini dan menghadap Allah maka kita termasuk golongan-golongan yang masuk kedalam neraka. 

yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa tahu bahwa hati kita telah rusak dan sakit, berikut 3 cara untuk mendeteksi hati yang telah rusak : 

1. Tes Mendengarkan Quran diantara dua lagu yang disukai
   Maksudnya adalah kita mendeteksi hati melalui bacaan quran diantara dua lagu yang kita sukai. caranya adalah ambilah handpone yang ada musiknya, kemudian nyalakan playist musik, buatlah folder baru dan letakkan list 3 saja, list pertama lagu, list kedua quran dan yang ketiga adalah lagu. Setelah itu, dengarkan lagu pertama berulang kali sebanyak dua kali, kemudian biarkan play musik berjalan sampai masuk ke list kedua dan dengarkan list quran tersebut (jika bisa letakkan surat yang panjang seperti sajadah, luqman atau ar-rahman), ketika list quran ini sedang berjalan coba dengarkan sampai habis secara iklash tanpa ada niat untuk menukarkannya. Jikalau kita tidak sanggup mendengarkannya dan ingin memindahkan untuk list lagu ke tiga maka berhati-hatilah bahwa sebenarnya hati anda sudah mulai rusak. 

2. Mendeteksi Hati dengan Cara mendengarkan Pengajian atau Mauidhah Hasanah
    Cara ini sangatlah mudah, datang aja kepengajian terdekat dan diamlah didalam majlis tersebut dan dengarkan, resapi lalu simpanlah hasil pengajian yang baru anda dengar, jika kita bisa menetap didalamnya, memahami apa yang disampaikan dan dapat mengingat dalam jangka waktu yang lama pengajian tersebut maka tanda hati masih bagus, jika tidak maka hati anda telah rusak. Rasulullah bersabda : 

"Siapa yang diinginkan oleh Allah dalam kebaikan maka Allah akan memudahkan dia dalam agamanya" (Muttafaqun 'Alaih).

Ini artinya adalah Allah memberikan kebaikan bagi kita semua apabila kita memahami pelajaran agama yang kita dengarkan. Terkadang ada orang yang telah lama ikut dalam majlis ilmu namun ia belum pahami apa yang ia pelajari, hal ini disebabkan bahwa hati yang kita punya telah rusak untuk itu setiap nasehat, pelajaran agama, dan majlis ilmu yang kita dengar tidak masuk kedalam hati. 

inilah 2 cara sederhana Mendeteksi Hati Yang Mulai Rusak,

Sumber : 
Tgk Habibie M. Waly

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Khazanah Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger